Cari

Rabu, Juni 18, 2008

Ngepit menyang kantor :)


Catatan tambahan untuk pengalaman pertama “ngepit menyang kantor”. 
Karena aku berangkat satu jam sebelum jam kerja mulai, bisa dipahami jika aku datang nomor satu. Sesampai di ruang guru, aku langsung menyalakan AC, ngadem sejenak di bawahnya, kemudian menyalakan “the cutie”. Dan mulailah aku scribble tulisan yang kuberi judul THE FIRST TIME ...
Tak lama kemudian seorang rekan kerja datang, menyapaku ramah, “Aih tumben, bu Nana datang duluan.” (NOTR: biasanya aku jarang datang duluan nih. LOL.)
Karena aku terkena demam b2w, aku langsung menyambut sapaannya dengan agak berteriak, “GUESS WHAT? I BIKE TO WORK TODAY!!!” sambil mengepal-ngepalkan tanganku ke udara. (ndeso poll yah? hahahaha ...)
“Wow ... you really did it, Ma’am?” (alias “Wah, beneran nih Bu Nana terprovokasi bike to work?”)
“Yup! Aku sedang nulis nih pengalamanku tadi.” Kataku.
“Aku mau liat sepeda Bu Nana dong,” katanya.
“Ada tuh di depan, keluar dari pintu, sebelah kanan, tempat biasa aku markir motor,” jawabku. (NOTE: “tempat biasa” ini telah kukontrak seumur hidup. Wakakakaka ...)
“Ah nanti aja...” komentarnya.
Aku melanjutkan ngetik.
Rekan kerjaku ini ternyata memperhatikan baju yang kukenakan. Katanya, “Oh, itu sebabnya you are wearing jeans and polo shirt now?”
“Iya, aku bawa baju ganti kok, biasa rok panjang hitam plus blus hitam.”
Seorang rekan kerja lain datang. Rekan kerja yang pertama pun berpromosi,
“Eh mbak, Bu Nana bike to work loh hari ini.”
“Oh ya? Is that true, Ma’am?” tanyanya kepadaku.
Aku mengangguk-angguk, masih meneruskan ngetik.
“Wah ... Bagaimana kalau kita juga naik sepeda ke kantor?” ajak rekan kerja #2.
Rekan kerja #1 ga komentar.
“Oh, kamu ga bisa naik sepeda kok ya?” kata rekan kerja #2.
Rekan kerja #1 cuma mengangguk-angguk.
Aku sempat heran mendengarnya. Tapi aku ingat salah satu guruku waktu SMA juga mengaku ga bisa naik sepeda. Karena trauma waktu kecil jatuh dari sepeda. Beliau juga takut naik becak. Mungkin pernah jatuh dari becak juga? Entahlah. LOL.
Aku juga ingat seorang teman sekelas waktu kuliah S2 yang keman-mana diantar sang suami yang setia naik motor. Belakangan ketahuan ternyata temanku yang memiliki tubuh tinggi dan lumayan atletis ini tidak bisa naik motor maupun sepeda.
Seusai mengajar hari itu, beberapa rekan kerja ‘mengantarku’ keluar kantor. Tanya kenapa? Mereka pengen melihatku naik sepeda. LOL.
*****
Dari kantor aku sempat mampir ke warnet yang terletak di Jalan Imam Bonjol, ga jauh dari kantor. Aku ingin segera posting tulisan yang kubuat pada hari Minggu di blog.
Waktu memasuki areal parkir, pak Satpam yang berperan juga sebagai tukang parkir menyambutku begini,
“Wah, naik sepeda mbak? Tak kira tadi cowo. Ternyata mbak-e. Gara-gara harga bensin naik ya?”
“Betul Pak...” jawabku.  Setelah memarkir sepeda, aku langsung masuk gedung.
Setelah usai, kurang lebih 10 menit sebelum pukul 21.00, aku bingung mencari-cari dompet di tas kok ga ada? Tasku berisi the cutie and the cable, rok plus blus, handuk plus sabun mandi (yang ga jadi kupakai karena ternyata aku ga terlalu berkeringat, maklum cuma naik sepeda 6 menit doang!) dan beberapa buku. Berhubung isinya segala macam, LOL, kupikir dompet nyungsep di sebelah mana gitu.
Namun ternyata meskipun semua ‘benda’ itu telah kukeluarkan, aku ga juga menemukan dompetku.
“Goodness ... aku lupa memasukkan dompet ke tas,” keluhku.
Namun berhubung, wajahku ini sudah ‘tercemar’ alias semua pegawai warnet mengenaliku sebagai member yang cukup rajin datang, dengan ‘muka tembok’, LOL, aku bilang ke seorang laki-laki, kira-kira 15 tahun lebih tua dariku, yang duduk di kursi kasir,
’Waduh Pak, maaf Pak, lupa bawa dompet nih. Saya bayarnya besok ga papa kan?”
Dan, seperti yang telah kuperkirakan, si Bapak itu bilang,
“Oh, ga papa mbak, santai aja. Bayar besok juga boleh.”
Asik ...
(memang bermuka tembok kadang-kadang diperlukan dalam berinteraksi dengan orang lain. Hahahaha ...)
Sesampai di tempat parkir, aku mengatakan hal yang sama kepada yang jaga parkir.
Komentarnya, “Mbak lupa masukin dompet karena hari ini naik sepeda sih.” huehehehe ...
Aku selalu senang jika ada sesuatu yang bisa kujadikan ‘scapegoat’ alias kambing hitam. LOL. Selama aku ga merugikan orang lain ajalah. Dan yang kujadikan kambing hitam ga protes. LOL.
PT56 14.35 180608

Tidak ada komentar:

Posting Komentar