Cari

Rabu, September 19, 2018

Kalimbuang Bori nan Mistis namun Eksotis

Segala hal yang berbau sejarah selalu menarik bagiku, apalagi jika itu dikaitkan dengan masa pra sejarah, masa yang begitu lama telah berlalu.

Mengapa?

Entahlah. :)

Ketika berencana mengunjungi Tana Toraja bersama kawan-kawan Komselis (Komunitas Sepeda Lipat Semarang) sebelum mengikuti event "naik hajinya" pehobi sepeda lipat se-Nusantara a.k.a Jamselinas 8 yang diselenggarakan di Makassar, tentu aku membayangkan bakal mengunjungi satu lokasi dimana orang-orang Toraja mengubur, eh, meletakkan mayat keluarga mereka yang telah meninggal. (Setelah kesana baru tahu kalau namanya LONDA. better late than never yak? :) ) Selain itu? Aku tidak tahu apa-apa lagi.


Ternyata aku langsung jatuh cinta pada Kalimbuang Bori, satu lokasi wisata yang sebenarnya juga tak jauh berbeda dengan Londa, yakni tempat mengubur jenazah. Bedanya adalah jika di Londa, mayat atau jenazah diletakkan dalam peti kemudian peti dimasukkan ke dalam goa, di Kalimbuang Bori, peti diletakkan dalam (atau disamping ya?) batu-batu besar. Besarnya batu-batu itu sangat bervariasi ukurannya. Semakin banyak kerbau yang disembelih dalam upacara penguburan jenazah, semakin besar batu yang akan diletakkan di lokasi ini. Jumlah minimal kerbau yang disembelih dalam upacara penguburan jenazah di Kalimbuang Bori adalah 24 ekor.

Konon ada 102 menhir di kawasan ini. (Menhir adalah sebutan batu yang dipasang tegak sebagai bentuk pemujaan pada nenek moyang.) Ada 54 menhir ukuran kecil, 24 menhir ukuran sedang, dan 24 lain dalam ukuran besar, lebih besar ketimbang manusia biasa.

Kalimbuang Bori diperkirakan telah ada sejak tahun 1718. Sedangkan menhir pertama dipercaya didirikan pada tahun 1657. (Oh ... how I wish it had existed since pre-historic era. lol.)

Di lokasi ini, selain 'serakan' menhir dan beberapa tongkonan -- bangunan tradisional Toraja -- ada juga goa batu tempat disemayamkannya peti-peti mati berisi jenazah, atau mungkin sudah tinggal tulang belulang. Ketika aku kesana, terlihat ada satu atau dua peti mati yang nampak masih baru, mungkin baru berusia sekitar 3 bulan.

Karena kita buru-buru harus kembali ke Makassar, kita tidak sempat menjelajah ke seluruh area di kawasan Kalimbuang Bori ini. :(

Let us hope to be able to visit this exotic small city again, Tana Toraja. :)

IB180 19.46 19/09/2018