Setelah melalui
proses planning dan replanning yang melelahkan, akhirnya field trip yang
ditunggu-tunggu anak-anak pun terselenggara. Tanggal 16 Mei 2013 anak-anak
kelas tujuh hingga kelas dua belas Permata Bangsa International School
berkunjung ke TeMBI Rumah Budaya yang terletak di Jalan Parangtritis km 8,4
Timbulharjo Sewon Bantul.
di dalam bus sebelum berangkat |
Rombongan yang
terdiri dari 20 anak didik – enam tidak ikut field trip dengan alasan yang
variatif – didampingi oleh enam guru. Kita meninggalkan sekolah pukul 06.05,
terlambat 5 menit dari rencana semula. (Anak-anak sangat excited sehingga
sebagian besar datang sebelum jam 05.30!) Perjalanan cukup lancar sehingga kita
sampai di TemBI pada jam yang kita harapkan, pukul 10.00.
di pendopo, mendengarkan penjelasan |
Sesampai di TeMBI,
anak-anak langsung berhamburan turun dari mini bus yang kita naiki, sementara
aku menurunkan Snow White, my folding bike 20” yang kuajak serta. Lho Kok? Ya
karena satu acara utama adalah bersepeda!
Masuk ke halaman
TeMBI, kita langsung disambut oleh panitia setempat. Untuk briefing, kita
dipersilakan duduk-duduk di pendopo, sambil mendengarkan petunjuk yang harus
kita lakukan. Acara FUN RACE ini
1. meliputi bersepeda ke pasar Kepek yang
merupakan pasar tradisional untuk berbelanja bumbu-bumbu yang dibutuhkan untuk
memasak
2. menangkap belut di persawahan dimana
belut-belut memang telah sengaja dilepaskan di area tersebut
3. memasak belut hasil tangkapan
kelompok 4 |
Dalam melaksanakan
FUN RACE ini anak-anak dibagi ke empat kelompok, masing-masing terdiri dari lima
anak. Tugas pertama adalah belanja di pasar Kepek. Untuk sampai ke pasar yang
bakal tutup pukul 12.00 ini, mereka mengikuti peta yang telah disediakan,
dengan melewati dua pos dimana mereka harus mencari sebuah bendera yang
tersembunyi letaknya dan menjawab beberapa pertanyaan. Aku mengikuti kelompok dua yang terdiri dari
Ellen, Vito, Zulfan, Benz dan Shem. FYI, Vito baru bisa naik sepeda beberapa
hari sebelum berangkat field trip, maka tugasku adalah mengawal Vito agar
persepedaannya aman terkendali. Kita
sempat tersesat gara-gara salah membaca peta, sehingga tidak belok di
perempatan yang seharusnya kita belok. Aku sih tidak keberatan gowes jauh. LOL.
Tapi kasihan anak-anak yang tidak terbiasa gowes. Bahkan Zulfan yang karena
terlalu excited, di awal perjalanan dia ngebut, akhirnya dia malah hampir K.O:
mendadak kepalanya berkunang-kunang dan perut mual. Setelah itu, ban belakang
sepeda yang dia naiki bocor, sehingga terpaksa sepeda ditinggal; panitia yang
mengawal yang mengurusnya. Walhasil, dia pun diboncengkan Shem.
kok njempalik ya? :( |
Oh ya, karena
kerjasama dalam tim juga merupakan point penting, maka di tiga kelompok lain
juga ada yang memboncengkan teman sekelompoknya gara-gara ada anak yang tidak
bisa naik sepeda. Salut buat Vito yang terus semangat bersepeda meski dia
beberapa kali hampir terperosok ke sawah.
kelompok 1 belanja |
Di pos satu,
kelompok dua diberi pertanyaan yang berhubungan dengan DIY; misal siapa nama
gubernur DIY pada tahun 1982 dan siapa nama gubernur DIY sekarang. Benz yang
bisa menjawab, “Sultan Hamengkubuwono IX.” J Di pos dua, pertanyaannya sedikit menjebak. “Jika butuh satu
menit untuk merebus satu butir telur, butuh berapa menit kah untuk merebus
sepuluh butir telur?” Untunglah Vito dengan jeli melihat jebakan itu.
Sesampai di pasar
Kepek, terjadilah tawar menawar waktu belanja karena kelompok yang mendapatkan
uang sisa paling banyak akan mendapatkan point yang tinggi. Oh ya, sebelum
berangkat meninggalkan TeMBI, tiap kelompok telah diberi rincian bumbu yang
harus dibeli dan uang Rp. 15.000,00. Tawar menawar di pasar ini anak-anak
diharuskan menggunakan bahasa Jawa – meski ngoko diperbolehkan. None of my
students can speak Krama Inggil. LOL.
Dari pasar Kepek,
kita kembali ke arah semula. Namun sesampai di Jalan Parangtritis km 8, kita
tidak langsung kembali ke TeMBI, namun kita ditunjukkan arah yang akan membawa
kita ke areal persawahan. Perburuan belut tiba!
Kelompok dua sampai
di lokasi paling terakhir karena kita sempat tersesat lumayan jauh. Usai
menangkap belut, masing-masing kelompok dihitung berapa ekor belut yang
berhasil mereka tangkap. Selesai menangkap belut, kita langsung masuk ke TeMBI
– dari pintu belakang.
perlengkapan masak yang disediakan |
kelompok 3 smempersiapkan bahan-bahan untuk masak |
Sesampai di pendopo,
disana sudah tersedia empat kompor, masing-masing lengkap dengan wajan dan
minyak goreng. Anak-anak bekerja saling bahu membahu. Sebagian membersihkan
belut yang telah ditangkap, sebagian yang lain menyiapkan bumbu-bumbunya. Chef
dari TeMBI menyarankan semua bumbu yang dibeli di pasar – mulai dari garam,
bawang merah, bawang putih, kemiri, gula jawa – digunakan semaksimal mungkin.
Namun anak-anak bebas berkreasi mau memasak apa. Kelompok satu memilih
menggoreng belut hingga kering dan sambal dabu-dabu yang lezat. Kelompok dua
memasak mie goreng dan belut gorengnya ditabur di dalamnya. Kelompok tiga
memasak nasi goreng dengan campuran belut goreng. Kelompok empat memasak belut
bumbu rujak. Dan, tidak kusangka-sangka, ternyata masakan anak-anak enak semua. :)
nasi goreng belut, hasil masakan kelompok 3 |
belut bumbu rujak, hasil masakan kelompok 4 |
Acara terakhir yaitu
makan siang. Kita dibawa ke restoran di dalam TeMBI. Masakan anak-anak
disediakan di satu meja panjang untuk dicicipi juri. Namun tak satu pun
anak-anak yang ‘berani’ mencoba masakannya sendiri. Mereka tidak pede rupanya.
LOL.
keris, salah satu yang banyak dipamerkan di museum TeMBI |
Usai makan, tibalah
saat mengumumkan pemenang FUN RACE. Juara pertama jatuh pada kelompok 4; juara
dua kelompok 2, juara tiga kelompok 3. Sedangkan kelompok 1 mendapatkan hadiah
juara favorit.
Sekitar pukul 15.00
kita meninggalkan TeMBI. Kita sempat mampir di sebuah tempat beli oleh-oleh di
Magelang sekitar pukul 16.00. Kita sampai di sekolah pukul 20.00 karena macet
di Ambarawa dan Bawen.
See ya next field
trip guys!
PT56 19.26 220513
P.S.:
1. Photo credit to Elmy, one workmate of mine :)
2. Guess what? anak-anak sudah ingin field trip lagi, dengan acara yang sama: sepedaan di kawasan pedesaan! :)
1. Photo credit to Elmy, one workmate of mine :)
2. Guess what? anak-anak sudah ingin field trip lagi, dengan acara yang sama: sepedaan di kawasan pedesaan! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar