|
kelima calon ketua, ki-ka: Anton, Wawan, Nana, Tami, Ari Bjo |
PEMILIHAN KETUA KOMUNITAS B2W SEMARANG
Setelah terbentuk secara resmi pada tanggal 26
Juni 2008 di rumah Om Budianto alias Budenk, akhirnya Komunitas B2W Semarang
mengalami pemilihan ketua secara voting!
Yay. LOL.
(Ini laporan pemilihan ketua sekaligus curhat
sang ‘mantan’ Sekretaris periode 2008 – 2013.)
Pada tanggal 26 Juni 2008, rapat perdana secara
resmi (yang aku hadiri), ada 11 simpatisan yang datang. Seingatku adalah Om
Budianto, selaku tuan rumah, Om Triyono (yang ‘menemukan’ku di lapak multiply),
Om Firman, Om Darmawan alias Boil Lebon, Om Nasir, duo Podungge girls (aku dan
Lila yang kebetulan sedang libur akhir term dari tempat kita bekerja sehingga
bisa menghadiri rapat), dan empat lain lagi yang (mohon maaf sebesar-besarnya)
aku lupa siapa saja. Kompi tempatku menulis semua hasil rapat Komunitas B2W
Semarang selama ini rusak di pertengahan tahun 2010; semua file pun lenyap. Mungkin
masih bisa ditelusuri di blog b2wsemarang.multiply.com.
Dari kesebelas orang yang hadir pada waktu itu,
kita berkeputusan untuk memilih Om Firman sebagai ketua, karena setahuku dia
lah orang pertama yang memiliki contact langsung dengan B2W Pusat. Om Triyono
yang waktu itu rajin ‘kelayapan’ di internet untuk menjaring anggota diberi
tanggung jawab untuk menjadi wakil ketua. Om Budianto sebagai bendahara, Om
Nasir divisi merchandise, Om Boil Humas, sedangkan aku Sekretaris 1, Lila
Sekretaris 2. (Perempuan selalu dihubungkan dengan posisi sekretaris yak?) Anyway,
karena aku sendiri hobi menulis maka aku tidak keberatan. Waktu nulis laporan
rapat, biasanya aku sekalian nulis curhat. LOL. (Tulisan ini juga laporan +
curhat. LOL.)
Sayang, setelah berhasil menyelenggarakan event
pertama BIKE-TO-WORK-DAY pada bulan Agustus 2008, Om Firman menghilang tak
tentu rimbanya. (Zaman itu belum musim facebook di antara kita para anggota
komunitas. Kita masih saling terhubung lewat www.multiply.com )
Sekitar bulan Maret 2009, ketika kita ikut acara kumpul komunitas member
multiply.com, pun Om Firman hadir sebagai ‘tamu’ bukan sebagai ketua komunitas.
Untunglah waktu itu, meski tanpa ketua, para anggota yang ada masih cukup solid
untuk bekerja sama sehingga bisa ikut acara kumpul komunitas itu.
|
para partisipan pemilihan ketua |
Sayang (lagi), aku lupa tepatnya kapan ketika
kita akhirnya ‘patah hati’ karena Om Firman tak juga mau ‘kembali’ berkiprah di
komunitas B2W Semarang, hingga kita pun ‘memaksa’
Om Triyono – yang pada waktu itu menjabat posisi wakil ketua – untuk menjadi
ketua. Sedangkan untuk jabatan wakil ketua, kita berhasil ‘memaksa’ Om Nasir untuk ‘menduduki’nya. J (Indeed, pemaksaan itu sangat amat tidak
bagus.) :)
Aku lupa kapan tepatnya divisi B2S (bike to
school) dan B2C (bike to campus) yang merupakan ‘anak’ B2W dibentuk di
Semarang. ‘Fungsi’nya adalah untuk menjaring para pesepeda ke sekolah maupun ke
kampus untuk gabung ke dalam komunitas. Selain itu, dengan semakin banyaknya
pemerhati alias simpatisan komunitas B2W, kita pun mulai membentuk ‘wakil’ di
beberapa daerah yang berbeda, dengan tujuan yang sama: menjaring lebih banyak
orang untuk bergabung dengan komunitas. Wakil ini adalah Rosatan (rombongan
Semarang Selatan), yang kebetulan sampai sekarang yang paling eksis dibanding
wakil di daerah lain, seperti Rosbar (rombongan Semarang Barat), Rosemut
(rombongan Semarang Utara), Rosateng (rombongan Semarang Tengah), dan Rosatim
(rombongan Semarang Timur).
Keberadaan B2S dan B2C – plus perwakilan di lima
daerah Semarang – disusul dengan pembentukan Komunitas Sepeda Lipat Semarang (Komselis)
di bulan Oktober 2009. Jika di kota-kota lain komunitas sepeda lipat mereka
merupakan komunitas yang terpisah dari komunitas B2W, hasil rapat yang cukup
‘alot’ pada waktu itu menghasilkan keputusan bahwa Komselis merupakan bagian
dari Komunitas B2W Semarang.
Tahun 2010 merupakan tahun ‘keemasan’ B2W dengan
keberhasilannya mengadakan TALK SHOW PENGADAAN JALUR SEPEDA (talk show 1 dan talk show 2). Kita bangga ketika
salah satu calon walikota yang sedang kampanye waktu itu datang dan berjanji
akan segera menyediakan jalur sepeda di beberapa ruas jalan protokol di Semarang.
Wakil dari Dephubkominfo juga mengatakan bahwa jalur sepeda akan segera
disediakan, paling lambat akhir tahun 2011. Barangkali ‘keberhasilan’ ini
merupakan salah satu titik mundur komunitas. Setelah itu praktis kita tak lagi
mengadakan acara-acara fenomenal serupa ini. (Karena merasa berhasil mampu
menghadirkan jalur sepeda di kota Semarang?)
|
disponsori oleh bukalapak.com sebagai penyedia snack |
Tahun 2011 kita mengadakan gowes bareng yang
merupakan kunjungan resmi ke komunitas B2W Kudus pada tanggal 15 April, dan
kunjungan ke komunitas B2W Jepara pada tanggal 29 Mei 2011. Namun tidak ada
event yang sifatnya untuk masyarakat banyak, misal sejenis talk show. Kita juga
sudah berhenti mengisi acara radio Sonora yang sebelumnya kita secara reguler
siaran sebulan sekali untuk mensyi’arkan healthy lifestyle, bike to work, atau
bike to campus, atau pun bike to school.
Tahun 2012 kita tidak mengadakan event apa pun,
kecuali event gowes ‘kecil-kecil’: gowes ke Pantai Cahaya Weleri; diikuti oleh
hanya 8 orang, (aku, Ranz, Luna, Da, Tami, Bije, Dwi Agung, Wawan); dan gowes
nanjak Nglimut yang diikuti ‘hanya’ aku, Om Nasir, Ranz (penduduk Semarang pada
weekend LOL), dan Tami, si mungil yang dengkulnya ajaib.
Ketika Pusat menawari Semarang untuk menjadi
tuan rumah rapat koordinator wilayah Jateng DIY tahun 2012 kemarin, kita dengan
terpaksa menolak karena merasa kurang mampu untuk menyelenggarakannya. Maka
kesempatan ini pun diberikan kepada komunitas B2W Jepara yang telah berhasil
menjadi tuan rumah gowes Srikandi #2. Acara diselenggarakan pada pertengahan
bulan Juni 2012.
Dikarenakan kevakuman inilah maka B2W Pusat
meminta Semarang untuk segera melakukan regenerasi pengurus. Sebenarnya aku dan
Om Boil sudah sempat membahas hal ini sepulang dari rapat korwil Jateng – DIY,
namun kita belum ‘nemu’ orang yang tepat untuk dijadikan ketua sebagai ganti Om
Tri, yang mungkin semakin sibuk mengurus keluarga, dengan hadirnya anggota
keluarga yang baru. Om Nasir pun sama. Mereka berdua kebetulan dikaruniai anak
di tahun 2012 lalu.
Waktu Om Poetoet datang 9 Desember 2012 lalu,
beliau meminta Pak Budcam segera menunjuk seseorang untuk dijadikan ketua.
Pilihannya waktu itu jatuh kepadaku, mungkin karena di antara anggota komunitas
B2W Semarang, aku yang paling rajin nyambangin web b2windonesia.co.or.id.
Hihihihi ... Mungkin juga karena aku praktisi bike-to-work yang ‘terlihat’. (Frankly,
ketika memajang foto sepeda ketika b2w, aku setengah narsis, LOL, setengahnya
lagi mencoba tetap bersemangat menularkan virus berb2w lewat media fb.)
Entahlah. Mendengarnya aku pun langsung grogi berat. LOL. Untuk mengatasi grogi
dan kekhawatiran aku bakal dijadikan ketua B2W Semarang, aku langsung nyebut
nama Dany Saputra yang sempat kubahas sebagai salah satu kandidat calon ketua
dengan Om Boil waktu kita ngadaian gowes ‘reuni’ di awal bulan Juli 2012. Sementara
waktu itu Pak Budcam pun nyebut nama Riu, sebagai calon ketua, yang kebetulan
juga ada di rapat yang hanya dihadiri
oleh 6 orang (Om Poetoet, Pak Budcam, Riu, aku, Ranz dan Om Boil).
|
sebagian sepeda |
Mendengar ada nama-nama lain yang disebut untuk
dijadikan kandidat ketua, Om Poetoet dengan bijak menyerahkan hal ini kepada
B2W Semarang sendiri. Yang penting memang B2W Semarang segera bangkit dari
kevakuman, untuk menjadi kelanjutan ‘tangan’ B2W Pusat yang memiliki segudang
pe-er demi mengurangi polusi udara dan menghijaukan lingkungan.
Sampai awal Januari 2013 kutunggu lampu hijau
dari Om Boil untuk mengadakan rapat di rumahnya, sekaligus pernyataannya bahwa
dia telah ‘meminang’ Dany kepada Om Tunggal sebagai ketua Komselis, karena
seperti yang kita tahu bahwa Dany sangat aktif di Komselis. Namun mungkin
karena kesibukan yang bersangkutan sehingga lupa, lampu hijau tak kunjung
datang. Sementara Om Poetoet sudah mengejar-ngejar(ku), kapan B2W segera
memiliki ketua dan jajaran pengurus baru.
Karena aku enggan
menjadi ketua, namun merasa tidak etis untuk begitu saja menolak ‘mandat’ Om
Poetoet, aku berpikir mengapa tidak mengadakan voting saja? Dengan tiga calon
ketua: aku, Dany, dan Riu. (Meski di awal, aku sempat tidak ingin memasukkan
namaku dalam bursa calon ketua.) Namun kemudian terjadi ‘perkembangan’ yang tak
terduga. ‘Hasil’ diskusi yang cukup alot di inbox fb dengan beberapa orang,
juga di grup B2W Semarang whatssapp, memunculkan nama Om Ari Bjo yang memang
selama ini berhasil ‘menghidupkan’ Rosatan. (Nama Om Ari Bjo tidak muncul
karena waktu rapat dengan Om Poetoet, yang bersangkutan tidak hadir, meski
diundang oleh Pak Budcam). Maka, demi mengakomodasi keinginan dari beberapa
pihak, diadakanlah rapat pemilihan CALON ketua pada tanggal 24 Februari lalu.
Om Ari yang ternyata bersedia dijadikan calon ketua, sangatlah menggembirakan
(bagiku pribadi). Nama Dany Saputra ditarik mundur oleh pihak Komselis, Riu
sendiri mengundurkan diri di grup WA. Untuk mengurangi ‘ketidaknyamanan’
beberapa pihak yang mungkin merasa diabaikan (misal: dalam grup WA sempat
muncul protes, “Ketiga nama (Nana, Riu,
Dany) itu muncul dari mana?”, padahal sudah kujelaskan di inbox yang memang
terbatas untuk beberapa orang saja, (pihak yang protes tersebut termasuk salah
satu yang terlibat di diskusi tertutup lewat inbox fb) maka rapat tanggal 24
Februari lalu itu kita meminta para simpatisan yang datang untuk menyebut nama,
untuk mewakili divisi mana, untuk ‘menemani’ calon tunggal yang telah
menyatakan kesediaannya, yakni Om Ari.
Honestly, aku sempat was-was juga ketika banyak
simpatisan B2W Semarang yang menulis ‘vote Miss Nanna Lee” baik di grup B2W
Semarang maupun di status (berupa undangan pemilihan ketua) yang kutulis. Jika
aku boleh menyitir pernyataan Dany, “Aku ga mau jadi kepala, maunya jadi
jantung komunitas”, aku setuju juga dengan ide itu. J aku mau (tetap) jadi sekretaris komunitas
deh, atau apa lah, yang penting bukan ketua. Bahkan hanya jadi anggota biasa
saja juga it is very okay for me. Aku akan tetap menjadi Nana si ‘lady bike-to-worker’ gelar yang
diberikan oleh Om Adun beberapa tahun lalu. Untunglah, di saat-saat ‘kritis’
itu pihak Komselis dengan gencar mengkampanyekan untuk memilih Om Ari Bjo
sebagai ketua. YIPPEEEEE.
Dan seperti yang sudah kutulis secara singkat
hari Minggu 3 Maret lalu, pemilihan ketua telah diselenggarakan dengan sukses.
Om Ari Bjo mendapatkan 31 suara, aku 11, sedangkan Wawan 1 suara. Praktis, Om
Ari Bjo pun didaulat menjadi ketua B2W Semarang. Sang ketua terpilih pun berhak
memilih siapa-siapa saja yang akan duduk di jajaran pengurus.
|
sang ketua terpilih, sedang menyampaikan visi dan misinya untuk kemajuan B2W Semarang |
Melalui tulisan laporan – yang dibumbui curhat
(LOL) – ini aku mengucapkan terima kasih pada mereka yang telah memercayakan
suaranya untukku. Aku akan tetap berbike-to-work, akan tetap menulis untuk
kegiatan B2W Semarang (jika sedang mood LOL) maupun kegiatan gowes yang
kujalani sebagai salah satu bentuk kampanye (pribadi) untuk memilih healthy
lifestyle. Akan tetap bersedia untuk terlibat dengan segala kegiatan yang
diselenggarakan oleh B2W Semarang. Juga akan tetap berbikepacking dong, jika
partner bikepacking-ku sudah sehat wal afiat. J Aku amat sangat berterima kasih pada
pihak-pihak yang telah mengkampanyekan Om Ari Bjo sehingga posisi perolehan
suaraku ada di bawah Om Ari. (Horreeeee ...)
Mari kita dukung Om Ari Bjo menjalankan
tugas-tugasnya sebagai ketua B2W Semarang terpilih. Mari kita terus lestarikan
segala upaya yang menuju ke pengurangan polusi udara, dan peningkatan hehijauan
di sekitar kita.
Salam gowes forever!
Nana Podungge
N.B: Sejak berbike-to-work bulan Juli 2008,
ternyata akhirnya aku pun memilih cinta keduaku (bersepeda) sebagai rutinitas
yang tak bisa kuhindari, dan meninggalkan cinta pertama (berenang). Hiksss ...
PT56 21.40 040313