kala kau senantiasa menjelma bayang-bayang di sepanjang jalan yang kulalui pada saat fajar menyingsing hingga mentari mulai menyembul di ufuk timur, sampai di rimbang petang menyapa dan sinar rembulan pucat pasi menggantikan sang surya ditemani kelap kelip gemintang di langit kelam ... bahkan saat aku ingin mengabaikan hadirmu di tiap hembusan nafasku, tiupan angin menyampaikan sapa galaumu padaku ...
tak juga lelah kah engkau
padahal telah sekian waktu tak lagi kumendiktemu
memohonmu lakukan sesuatu
tuk masa depanku
atau pun masa kiniku
tak!
:
tak akankah ada perpisahan antara kita?
GL7 11.57 220211
Tidak ada komentar:
Posting Komentar