Biasanya orang yang berkunjung ke Blitar dan kepengen mengunjungi candi, mereka akan langsung menuju Candi Penataran. Padahal ada lho candi lain yang juga layak dikunjungi: Candi SAWENTAR. Ketika bikepacking ke Blitar dan Malang, aku menyempatkan diri mampir ke Candi yang merupakan candi Hindu ini.
Candi Sawentar merupakan peninggalan kerajaan Majapahit; terletak di Dusun Centong, Desa Sawentar, Kecamatan Panigoro. Kompleks Candi Sawentar berada di atas lahan seluas 1565 meter persegi. Seperti Candi Tikus di Trowulan atau Candi Sambisari di Jogja, Candi Sawentar terletak di bawah tanah, (lebih rendah dibanding tanah yang mengelilinginyar, sekitar 4 mete). Jadi jika pengunjung akan mendekati candi, mereka harus menuruni tangga.
Meski ada bagian candi yang pecah -- hingga secara keseluruhan tak lagi utuh -- kondisi candi sekarang lumayan megah. Lahan di sekitarnya ditanami rumput dan tanaman yang ditata dan dipelihara dengan rapi. Menurut Sugeng Ahmadi -- seorang petugas dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, penggalian candi Sawentar pertama kali dilaksanakan pada tahun 1915.
Candi Sawentar dibangun sebagai tempat pemujaan dan semedi. Ikonografi reliefnya tidak begitu banyak. Lukisan pada candi didominasi oleh gambar Kala yang cukup besar pada empat sisi candi bagian atas Kala berbentuk seperti potongan kepala raksasa dengan taring terhunus, dan bola mata yang melotot menandakan fungsinya sebagai penjaga keamanan.
Bangunan utama candi sisi sebelah barat merupakan pintu masuk ke tempat pemujaan. Di dalam tempat pemujaan terdapat yoni dan surya majapahit. Yoni berupa batu persegi berukuran kurang lebih satu meter, yang di tengahnya berlubang. Bentuknya menyerupai lumpang sebagai simbul kesuburan. Surya Majapahit merupakan sebuah simbol yang melambangkan kebesaran atau kejayaan kerajaan Majaphit.
18.58 19/08/2014
Berikut beberapa foto jepretan waktu aku dan Ranz kesana. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar